Rabu, 31 Desember 2014

Turnamen Tenis Internal ATP Sinduadi 2014

Hmmm... Tahun 2014 sudah mau berakhir. Sementara postingan blog saya belum ada. :( Daripada melompong, 4 jam sebelum tahun baruan, mau posting nih.
Kali ini mau cerita tentang momen paling berkesan sepanjang tahun ini. Yaitu turnamen tenis internal. Jadi ini pertandingan yang diselenggarakan tanpa panitia, peserta cuma bertanding di jadwal yang telah ditentukan. Katanya sih diadain rutin tiap tahun. Katanya? Soalnya saya baru pertama kali ikutan. Dan kira-kira baru setahun join klub tenis ATP Sinduadi, klub peserta turnamen ini. Klub ini amatiran, yang kebanyakan (dulunya) petenis junior mahasiswa, dan sekarang udah mantan jomblo mahasiswa.

Berkesan? Ya, pertama dan utama, turnamen ini diadain tanggal 16 dan 17 Agustus 2014. Pas banget sama pidato kenegaraan presiden dan upacara 17an. Berarti ketahuan gak ikutan upacara ya *hehehe*
Lokasinya di Lapangan Tenis Lembah UGM. Lapangan yang dipakai cuma 2 dari 4 lapangan yang ada karena keterbatasan dana, yaitu lapangan C dan D. Dimulai jam 8 sampe selesai.
Lapangan tenis Lembah UGM, ketika KR Open Sept 2014
Turnamen ini terbagi dalam 2 grup: A dan B, yang pemainnya ditentukan dengan undian. Jadi masing-masing peserta gak bisa berharap berpasangan dengan seseorang yang mungkin udah klop. Jujur, saya suka dengan model ginian. Soalnya, jadi paham dengan fleksibilitas tipe permainan pasangan sekalian team work (walaupun dadakan). Dan, mau gak mau, melatih untuk bersikap sportif dan menghargai peraturan, ketentuan, dan wasit. Satu grup terdiri 4 tim. Juara grup & runner up akan melaju ke semifinal.

Saya dapat partner Reza, kebetulan dia udah tau model & tipe bermain saya. Jadilah saya dapat posisi forehand/sisi kanan, kebetulan katanya backhandku bagus, namun pengembalian servis masih lemah. Sesuai jadwal, sampe Lembah jam 7.30, langsung diajak latihan karena pertandingan pertama segera dimulai. Grogi juga, mengingat ini pertandingan pertama di turnamen pertama, plus dilihatin banyak penonton satu stadion klub.

Lawan pertamanya Neo/Sigit. Neo tipe volley, sementara Sigit groundstroke. Di awal pertandingan, lawan langsung tancap gas, unggul 4-1, penonton riuh tepuk tangan, yang bikin saya keder. Untung partner komunikatif, dia kasih spirit untuk mengembalikan bola dengan aman. Akhirnya kami bisa memetik poin demi poin, terutama error lawan dalam volley yang terlalu pendek.

Hasilnya: saya/Reza menang dengan skor 8-5.. Leganya, mengingat di awal kami ketinggalan 1-4.

Di pertandingan kedua kami melawan Mas Ardhi/Mas Par. Mas Ardhi tipe service-volley, sementara Mas Par tipe groundstroke. Tanpa banyak kesulitan, awalnya unggul 5-0 kemudian menang 8-4. Karena sudah menang 2 kali dan belum pernah kalah, otomatis kami masuk semifinal, tapi belum tau jadi juara atau runner up grup. Tiba-tiba lawan yang ketiga WO, gak tau kenapa (mungkin udah 2x kalah, ato dah kecapekan). Jadilah kami juara grup B. Pertandingan kelar kira-kira jam 1 siang.

Besoknya (Minggu, 17 Agustus 2014) adalah untuk semifinal & final. Di semifinal kami berhadapan dengan runner up grup A, Mas Ajimas/Mas Arif. Mas Ajimas ini tipe groundstroke yang spinnya cukup bagus. Servisnya merepotkan, agak melengkung. Berkali-kali saya error ngembaliin. Awal pertandingan imbang 2-2, kemudian unggul 5-2, dan kemudian akhirnya bisa menang 8-4.
Foto semifinal, di belakang semifinalis lainnya (Neo/Sigit vs Andri/Marcel) udah main duluan
Menang di Semifinal ini artinya kami masuk Final. Final?? Benar-benar gak nyangka, karena saya masih pendatang baru, plus di pertandingan pertama aja udah tertinggal jauh..

Di final, lawan kami Neo/Sigit (lagi). Semacam mengulang pertandingan pertama. Nah, di sini saya harus benar-benar berhati-hati, karena lawan udah bisa ngaca dan membaca dari pertandingan hari kemarin. Skornya dengan 2 set, set 3 lewat tie break 10.
Foto dulu sebelum pertandingan final
Di final, set 1 rupanya berjalan cepat. Kami unggul 6-2. Gak tau kok bisa unggul di sini. Mungkin lawan yang kebanyakan error. Istirahat sebentar untuk menuju set 2. Di set 2, lawan tampil beringas. Pukulan-pukulannya mematikan dan akhirnya menutup set dengan skor 6-1. Udah semacam pembalasan nih..
Akhirnya set terakhir dimainkan dengan maksimal tie break 10 poin. Rupanya keberuntungan ada di pihak kami, awal-awal skor 3-1, 4-1, 4-2, 5-2. Sampai di sini, saya lihat lawan sepertinya tertekan mentalnya, jadinya malah terlalu berhati-hati dengan pukulannya. Akhirnya kami terus tak terbendung melaju dengan 7-4 sampai akhirnya menang 10-4.
JUARA....!!!!
Juara dengan runner upnya.. Beda banget suasana mentalnya dengan gambar sebelumnya, lega...
Begitulah sangat berkesannya saya di turnamen ini. Pertama kali main, lawan udah pada advanced, sementara pukulanku yang masih nubie. Eh, kok bisa meraih gelar.
*Semoga tahun depan bisa mempertahankan gelar* :)

Alhamdulillah yahhh....
banner
Previous Post
Next Post

0 komentar: