Senin, 12 Oktober 2015

Bye Bye My Laptop

Senin, 12 Oktober 2015 | 22.33 WIB

"Selamat jalan kekasihku
Kaulah cinta dalam hidupku
Aku kehilanganmu
Untuk slama-lamanya"

Lirik lagu "Selamat Jalan Kekasih"-nya Rita Efendi di atas setidaknya sangat pas menggambarkan suasana hati saya ketika laptop kesayangan rusak.
Bagaimana tidak? Laptop ini, Toshiba Satellite T115, yang saya beli pada Februari 2010 seharga kira-kira 5 juta, akhirnya tinggal kenangan saja. Menemani saya sejak kuliah D4 di Jakarta, penempatan di Samarinda, sampai kuliah S2 di Jogja. Pemakaian sejak 2010 s/d 2015 (hampir 6 tahun ya), artinya cukup salut juga bisa tahan begitu lama.

Beberapa poin yang saya sukai dari laptop ini adalah:
+ Layar 11,6 inchi, sangat pas untuk tampilan mengetik, kalau 14 inchi terlalu besar masuk ke tas
+ Baterai awet, dari 100% ke 10% rata-rata sekitar 2-3 jam
+ HDD 250 GB sudah lebih dari cukup
+ Keyboard & touchpad sangat nyaman
Netbook ini emang untuk kerja doang. Jadi gak untuk game, apalagi game berat, saya juga bukan gamer. Benar-benar memuaskan lah...

Kerusakan pertama yang teridentifikasi adalah baterai yang mulai ngedrop, sampai ada warning "Consider replacing your battery" pada bulan April 2015, saat tesis mulai dikebut (biasa, mahasiswa deadliner getoo, hehehe). Akhirnya, saya belikan baterai ori (garansi 3 bulan) seharga 580ribu. Gak ada masalah lagi tentang baterai.

Sebulan kemudian, ada warning bahwa cooling fan tidak berfungsi. Saya service dengan mengganti pasta di kipasnya, habis 100 ribu, garansi 1 bulan. Setelah lewat garansi, ternyata rewel lagi kipasnya, service lagi, 100 ribu lagi.

Baru pada Agustus 2015 layar LCD mati, sempat bisa nyala selama beberapa hari karena tinggal ditekan kabel di bawah layarnya. Sampai akhirnya benar-benar mati pett... Mati semati-matinya. Saya tanyakan ke tempat service, harga LCD sekitar 900 ribu. Daripada keluar duit terus, sementara laptop semakin menua, akhirnya saya telantarkan saja. Sambil berharap bisa laku dijual. Kata mas yang servis sih, bisa laku 600 ribu, yah lumayan, daripada diloakin :(

Untungnya untuk nyelesaiin tesis, saya pakai laptop istri, Asus X450C. Walaupun baru 1 tahun, laptop ini udah rewel, mulai muncul warning "Consider replacing your battery", padahal laptop saya rewelnya di tahun ke-5.

Sabtu, 10 Oktober lalu ketika ada pameran gadget, banyak stand laptop. Banyak laptop 11,6" yang ditawarkan. Saya pun cuma melihat-lihat (karena belum ada dana, hehehe). Kebanyakan merk Asus, Lenovo, Acer, HP. Saya mengerucutkan ketertarikan pada HP dan Lenovo saja karena pernah punya/pakai Acer dan Asus.
Kelebihan HP: port yang lengkap (terutama port VGA yg sudah jarang ditemui di laptop terbaru). Penting untuk keperluan presentasi, jadi gak perlu beli connector lagi.
Kelebihan Lenovo: touchpadnya ada klik kiri dan kanan. Ini sangat memudahkan untuk mengetik tanpa mouse.
Karena kedua-duanya punya kelemahan, saya pun tidak berminat jika besok mau beli.


Iseng-iseng nanya kenapa gak ada Toshiba, penjaga stand bilang kalo Toshiba udah kebanyakan BM alias black market. Padahal saya tertarik dengan Toshiba NB 10. Ada port VGA, ada touchpad klik kiri dan kanan, dan satu yang penting: TERBUKTI AWET 5 TAHUNAN.
Browsing di toko online yang jual ini emang dikit banget. Ya udahlah, sementara menahan diri dulu. Siapa tahu bulan-bulan depan ada produk/tipe baru yang memenuhi kriteria.

.......Sabar....

Jl. Monjali, Sinduadi, Jogja
banner
Previous Post
Next Post

0 komentar: